Resensi Novel Sunset & Rosie
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Tere Liye, dari para pecinta
novel hingga yang tidak suka pasti tahu setidaknya satu dari sekian banyak novel
yang telah ditulis oleh Tere Liye. Cerita yang ditulis oleh Tere Liye selalu
berhasil mengikat hati para pembaca untuk hanyut dalam cerita tersebut. Oleh karena
itu, saya akan membuat sinopsis dari salah satu novel karya Tere Liye yang
berjudul Sunset dan Rosie.
Sinopsis
Novel Sunset & Rosie karya Tere Liye
Disuatu
daerah di pinggir pantai Gili Trawangan terdapat sepasang muda-mudi yang sudah
bersahabat sejak kecil. Kedua muda-mudi tersebut adalah Tegar dan Rosie, mereka
memiliki rutinitas untuk mendaki Gunung Rinjani setiap libur semester. Libur semester
kali ini pun mereka mendaki Gunung Rinjani, namun ada yang berbeda dari
pendakian mereka sebelum-sebelumnya karena dalam pendakian ini ada Nathan yang
ikut serta. Nathan adalah teman Tegar yang dua bulan lalu ia kenalkan pada
Rosie.
Tegar
dengan setangkai bunga edelweisnya tergelincir masuk ke dalam jurang ketika
hendak menyampaikan perasannya pada Rosie, ia dengan penuh perjuangan naik lagi
menuju track untuk mendaki gunung rinjani petang itu. Tanpa ia duga,
disana Nathan temannya, yang baru dua bulan ini ia kenalkan pada Rosie
mengalahkan Tegar yang sudah 20 tahun mengenal Rosie. Senja kala itu untuk
pertama kalinya Rosie memalingkan mukanya dari indahnya matahari tenggelam dan
menatap Nathan dengan penuh cinta.
Senja
itu, Tegar tahu bahwa 20 tahunnya telah kalah dengan dua bulan milik Nathan. Tegar
yang baru saja jatuh ke dalam jurang dengan beberapa luka di tubuhnya turun
dari Gunung Rinjani malam itu juga. Ia menghilang selama lima tahun lamanya. Selama
lima tahun itu Tegar berusaha menyibukkan dirinya supaya bisa menghilangkan bayang-bayang
Rosie. Ia lulus kuliah dan bekerja di perusahaan afiliasi. Setelah lima tahun
lamanya, pada suatu pagi ada yang mengetuk pintu rumahnya dan orang yang telah
mengetuk rumahnya adalah Rosie, Nathan dan kedua putri mereka Anggrek, dan
Sakura.
Anggrek
yang langsung permisi ke kamar mandi seperti sudah menghafal setiap sudut
apartemen Tegar, serta Sakura yang selalu menempel minta digendong oleh Tegar
hingga mereka pulanng. Saat itulah, Tegar mulai berdamai dengan perasaannya. Sejak
saat itu ia menjadi sosok paman yang hebat, keren, dan super bagi anak-anak
Rosie. Tahun demi tahun berhasil ia lewati. Enam tahun terakhir ini akhirnya
Tegar dekat dengan seorang gadis bernama Sekar, mereka berencana untuk segera
menikah. Anak Rosie dan Nathan sudah empat sekarang, bertambah Jasmine dan
Lili.
Sehari
sebelum acara pertunangan antara Tegar dan Sekar. Tegar yang berada di Jakarta
melakukan videocall dengan Rosie, Nathan, serta anak-anak yang sedang berada
Gili Trawangan. Kala itu, menjelang senja meledaklah sebuah bom, ledakan itu
menghasilkan banyak korban jiwa. Satu diantara para korban itu adalah Nathan. Meski
sempat dibawa ke rumah sakit tetapi Nathan tidak bisa diselamatkan karena
kepalanya telah remuk. Tegar saat itu juga terbang ke Gili Trawangan. Kejadian itu
menyisakan banyak kesedihan, bahkan Rosie sampai harus dirawat di shelter selama
dua tahun.
Dua
tahun anak-anak tumbuh menjadi anak-anak yang baik berkat paman Tegar mereka
yang super. Dua tahun pulalah Tegar meninggalkan janji-janji kebahagiaan yang
pernah dibuatnya dengan Sekar. Hingga suatu ketika Rosie telah pulih yang bisa
menemani Sakura recital boila di Jakarta. Saat resital itulah Linda menemui
Tegar dan mengatakan bahwa Sekar akan bertunangan dengan orang yang tidak dicintainya
esok hari. Kala itu, Tegar langsung berpamitan dan sesegera mungkin menemui
Sekar.
Tegar
meminta Sekar untuk memberinya waktu satu minggu, setelah itu mereka akan
menikah. Sekar memenuhi permintaan Tegar tersebut, akhirnya Tegar kembali ke
Gili Trawangan dan memberitahu kabar tersebut kepada Rosie dan anak-anak. Ia
mendapat penolakan dari anak-anak dan kepala tertunduk dari Rosie. Malam terakhir
Tegar di Gili Trawangan, ia diberitahu Oma bahwa sebenarnya Rosie juga memiliki
perasaan yang sama dengannya. Tegar yang bimbang dengan perasaannya tetap
terbang ke Jakarta menjemput janji-janji kebahagiannya dengan Sekar. Acara pernikahan
akan segera dilaksanakan. Rosie serta anak-anaknya datang ke acara tersebut.
Lili
gadis tiga tahun yang tidak pernah bicara itu, berlari dan memeluk kaki Tegar
ketika Tegar dan Sekar akan menuju pelaminan. Gadis kecil itu akhirya
mengatakan sesuatu untuk pertama kalinya. Gadis kecil itu meminta Tegar untuk
menjadi papanya, menangislah Rosie dan sesegera mungkin ia lari meninggalkan
acara tersebut. Sekarpun mengejar Rosie. Sekar sang sang calon mempelai wanita benar-benar
melepaskan calon suaminya untuk Rosie kala itu.
Dari novel tersebut kita dapat belajar bahwa sebuah kesempatan itu sebenarnya tergantung pada diri sendiri apakah orang tersebut bisa membuat kesempatannya atau malah menutup kesempatan tersebut. kita juga harus bisa memaafkan orang lain, sebesar apapun kita membenci orang tersebut.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar